Asay Bunga Cantika (09) Resensi Buku

 Judul Buku : Privadi dan Martabat Buya Hamka

Penulis : H. Rusyadi Hamka

Penerbit : Peneebit Noura (PT Mizan Publika)

Tahun Terbit : 2017

Jumlah Halaman : 387 Halaman 


     Buku ini menceritakan tetang kisah perjalanan hidup buya hamka dari saat dia kecil hingga menjelang hayatnya. Buku ini ditulis langsung oleh anak buya hamka yaitu Rusyadi Hamka.  Dari usia belasan tahun, Hamka sudah merantau ke Makkah, sesampainya dia disana dia berdoa di bawah lindungan ka'bah agar sisa hidupnya bermanfaat untuk meneruskan cita-cita yang telah irintis oleh ayahnya. Buya Hamka dalah seorang anak yang rajin sholat tahajjud dan memiliki daya ingat yang tajam serta cerdas. Dalam menempuh hidupnya di beri sangat banyak cobaan mulai dari jatuh miskin bahkan sampai masuk penjara, namun itu semua tidak meruntuhkan niat awal dia untuk menjadi pribadi yang baik.

    Setelah melewati berbagai macam cobaan, akhirnya datang masa kejayaannya hamka menjadi salah satuulama teladan yang sangat relevan pada masa itu karena sikap Buya Hamka dalam konferensi Islam Sedunia di Makkah pada 1975. walaupun begitu banyak fitnah berdatangan yang berusaha untuk menjatuhkannya, salah satunya ialah dimana hamka difitnah aktif membantu kristenisasi, tetapi kekuatan hamka dalam mengendalikan diri dan perasaannya sangat kuat sehingga beliau dapat meluruskan fitnahan tersebut. Keunikan hamka yang bisa kita lihat dan petik didalam buku tersebut ialah dia bisa memaafkan seseorang tanpa meninggalkan jejak dendam sama sekali didalam hatinya. yang membutnya menjadi ulama yang rumahnya selalu didatangi oleh umat-umatnya bahkan antrean rumahnya sudah seperti antrean puskesmas, mereka datang untuk meminta nasihat baik dalam urusan pribadi hingga rumah tangga. Semua diterima Hamka dengan baik dan tanpa memungut biaya karena menurut dia ini harus xilakukan degan lillahi ta'ala karena Allah semata. 

    Pada usianya yang ke 73 Buya Hamka terkena serangan jantung yang mengakibatkannya harus masuk rumah sakit akan tetapi kondisi dia diperparah dengan iabetes yang sudah dia alami sejak lima tahun yang lalu. Saat Hamka dirumah sakit dia kedatangan teman temannya yang lalu dan beberapa kerabatnya. Pda saat dia dirumah sakit dia tak lepas dari al-qur'an dia tetap membacanya ketika waktu kosong setiap harinya. Hingga pada 24 Juli 1981, hari Jum'at pagi tepatnya jam 10 dia dinyatakan meninggal di saksikan oleh anak-cucu dan kawan-kawan karibnya.


    Kelebihan buku ini adalah memiliki data-data dan bukti bukti yang lengkap berupa foto-foto, lalu pemilihan warna dan font yang enak untuk dibaca sehingga tidak menyakitkan mata, memiliki sampul yang unik disertai kutipan yang bermakna, dan buku ini berisikan tentang sejarah yang dibuat menyerupai novel sehingga terkesan unik.


    Namun, dalam buku ini menggunakan banyak sekali kata-kata rumit dan asing sehingga sulit untuk dipahami. pemilihan kata yang baku membuat buku ini akan membosankan untuk kalangan anak muda yang kurang tertarik dalam sejarah.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tutor 6_XIIA4_Mari Menalar

Tutor 1 XIIA4-Resume Buku Non Fiksi

Tutor 5 XIIA4_Mari Menalar